Rabu, 18 Januari 2012

Gerakan Wanita

Filled under:

Gerakan Wanita Indonesia atau Gerwani adalah organisasi wanita yang aktif di Indonesia pada tahun 1950-an dan 1960-an. Kelompok ini memiliki hubungan yang kuat dengan PKI (Partai Komunis Indonesia), namun sebenarnya merupakan organisasi independen yang memperhatikan masalah-masalah sosialisme dan feminisme.

Gerwani dianggap oleh Orde Baru sebagai salah satu organisasi yang terlibat dalam peristiwa Gerakan 30 September, dan dalam film Pengkhianatan G 30 S/PKI karya Arifin C Noer digambarkan menyiksa jendral-jendral yang ditangkap sebelum mereka dibunuh di Lubang Buaya. Selain itu juga digambarkan adegan-adegan di mana anggota-anggota Gerwani menari telanjang, memotong alat kelamin tawanan mereka dan melakukan perbuatan amoral lainnya. Sebagian besar ahli sejarah sepakat bahwa tuduhan-tuduhan ini palsu.

Setelah Soeharto menjadi presiden, Gerwani dilarang keberadaannya dan banyak anggotanya diperkosa dan dibunuh, seperti halnya banyak orang lain yang dicurigai sebagai anggota PKI.

Munculnya gerakan wanita diawali oleh suatu kesadaran untuk meningkatkan derajat kaum wanita (emansipasi). Secara umum, perkembangan gerakan wanita dapat dibagi ke dalam beberapa tahap sebagai berikut.
A. Tahap pertama (feodalisme)
Tahap pertama atau tahap feodalisme ini ditandai dengan munculnya tokoh-tokoh wanita dari golongan bangsawan, seperti R.A Kartini, Dewi Santika, dan lain-lainya, yang menuntut adanya persamaan peran antara golongan wanita dan pria.
B. Tahap kedua (masa pergerakan nasional)
Perkembangan wanita pada tahap ini ditandai dengan munculnya organisasi-organisasi kewanitaan, baik yang bergerak dalam bidang pendidikan, sosial, maupun lapangan yang lainnya. Tujuannya ialah untuk mendukung pergerakan nasional dalam rangka mencapai kemerdekaan Indonesia.
C. Tahap ketiga (persatuan gerakan wanita)
Tahap ini ditandai dengan adanya Kongres Wanita I pada tanggal 22 desember 1928 di Yogyakarta. Tujuannya ialah untuk mempererat hubungan antar perkumpulan wanita guna memperbaiki nasib golongan wanita Indonesia. Itulah sebabnya setiap tanggal 22 Desember akhirnya diperingati Hari Ibu

1 komentar:

Rasanya gak lengkap kalu mampir ga mbubuhin komentar ! ^_^